Pages

18 Mei 2013

Tematik Integratik, bukan Essensialis




Penulis : Reza Rivano,
      
       Menyongsong kurikulum 2013 bukan merupakan sahabat bagi kaum pendidik. Sosialisasi kurang jelas menimbulkan kritikan dari semua pihak di dunia pendidikan. Kritik merupakan hal yang penting, karena bukan pembuat kebijakan, melainkan kaum pendidiklah yang akan melaksanakan. Tetapi kritik yang terus menerus diajukan bukan merupakan jembatan yang dapat menghubungkan antara jalan pikiran dengan apa yang harus dilakukan. Lebih baik pelajari apa itu tematik integratik dan bagaimana cara mengaplikasikan. Kurikulum hanya merubah bagaimana sistem pembelajaran, bukan merubah bagaimana seorang guru mengajar. Pembelajaran yang disampaikan di kelas merupakan konektor antara dunia murid dengan apa yang dihadapinya. Bukan murid yang harus memenuhi permintaan guru, tetapi guru yang seharusnya memenuhi permintaan murid dengan penyisipan pendidikan karakter diantara mata pelajaran yang disampaikan. Tematik yang dimaksudkan adalah sebuah kasus yang mengandung beberapa mata pelajaran didalamnya. Sebagai contohnya adalah ketika guru menyampaikan bab tata surya, maka matematikanya adalah jumlah tata surya, Bahasa Indonesianya adalah menyusun kalimat dengan unsur tata surya, PKn nya adalah kita hidup di tata surya bumi dan kita harus menjaga bumi, begitu juga seterusnya. Sedangkan Integratiknya adalah integrasi dengan kehidupan yang nyata. Apalagi dengan anak Sekolah Dasar yang masih peka dengan kehidupan di sekelilingnya. Mereka akan lebih cepat paham dengan contoh nyata yang ada di sekitarnya.

         Proses pembelajaran akan lebih bermakna bila murid menginginkan apa yang akan dipelajari. Sebuah bab pelajaran yang dihantarkan seorang guru, harus mampu menarik perhatian dan pertanyaan-pertanyaan yang muncul di benak siswa. Momen itulah yang sangat penting sehingga siswa menemukan konsep belajarnya sendiri. Keinginan belajar buka karena kediktatoran guru, tetapi karena keingintahuan mereka. Disini tugas guru adalah menuntun dan membimbing siswa dalam proses belajar. Menemukan kesulitan, mengarahkan dan membatasi apa yang dipelajari.

         Sampai sekarang kesalahan yang masih saja ditemukan adalah bagaimana cara mengajar masih berkiblat pada masa Essensialisme, dimana pengajaran berpusat pada guru sepenuhnya. Karakteristiknya adalah pendisiplinan merupakan hal yang paling diutamakan. Hal yang sejak beratus-ratus tahun yang lalu diterapkan, apakah akan dipertahankan di jaman baru dengan kurikulum yang baru. kediktatoran harus benar-benar lenyap dari dunia pendidikan, karena pendidikan tidak untuk menyiksa murid dengan tugas yang menumpuk yang diberikan oleh guru maupun dosen. Hal inilah yang harus pertama kali digaris bawahi oleh pendidik dan calon pendidik. Tugas yang menyenangkan adalah salah satu solusinya, misalkan dengan membuat alat peraga sederhana atau membuat soal sendiri beserta kunci jawabannya. Pada umumnya tugas yang diberikan berupa soal, presentasi dan meringkas. Justru ketiga hal yang umum tersebut tidak efisien dan bersifat memaksa.

        Cara mengajar tidak ada yang berubah kecuali materi yang akan disampaikan nanti. Justru tematik integratik memperbaiki kesalahan pembelajaran yang bersifat essensialis. Kesalahan metode mengajar bagi anak Sekolah Dasar akan berakibat fatal ketika melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Bagaimana jalan cerita mengapa anak takut pelajaran yang berupa hafalan, anak menjadi takut matematika, anak menjadi takut IPA, itu karena kesalahan penyampaian saat pembelajaran di kelas. Essensialisme tidak mengarahkan murid untuk menyukai, tetapi memaksa untuk bisa. Saat inilah yang benar-benar terjadi pada dunia pendidikan. Pembelajaran terlalu konsentris pada satu orang pemimpin. Yang bagus maka mendapat nilai baik dan yang jelek mendapatkan hukuman. Dengan kata lain, pendidikan adalah semata-mata proses mencari nilai. Sudah dipastikan nanti akan banyak pendidik yang diklat kurikulum karena tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan kurikulum yang baru. Padahal informasi lebih lanjut mengenai kurikulum 2013 sudah bisa diakses di http://www.kemdiknas.go.id. Mulai dari metode hingga paket pelajaran semua sudah tersedia. Dengan tematik integratik akan menutupi kelemahannya, karena belajar merupakan satu paket, tidak berdiri sendiri. Oleh karena itu, mulai dari hari ini kritik sedikit demi sedikit harus dikurangi, pendidik dan calon pendidik harus mulai membuka diri untuk menyambut kurikulum baru dengan ucapan wellcome dan mulai membenahi pendidikan yang kacau, dengan berawal dari kesadaran diri serta tidak mengulang hal yang salah untuk kesekian kalinya - marbel blog

copyright





0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More